Senin, 30 Mei 2011

My Dream Land

1. Keindahan Jenewa-Swiss

Mengunjungi Swiss ibarat mengunjungi kawasan pegunungan, karena sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian 1.200 meter dari atas permukaan laut. Selain itu di antara gugusan pegunungan tersebut mengalir sungai dan danau dengan air yang tenang dan biru, pada setiap tepi sungai dan danau tersebut membentang kota-kota utama Swiss, seperti Jenewa, Luzern, Basel, Zurich dan lainnya. Dengan topografi dan fisik lingkungan seperti itu, maka wisata utama Swiss adalah alam pegunungan dan danau, selain wisata budaya dan belanja.
Kota Jenewa memiliki Bandar udara Internasional yang modern, yang melayani penerbangan dari berbagai kota di Eropa dan kota lainnya. Sedangkan perjalanan menuju kota Jenewa atau kota lainnya dapat dilakukan selain dengan pesawat udara, dapat menggunakan Bus dan Kereta, atau trem. Cara paling mudah dan murah untuk menuju Jenewa dari Airport adalah dengan menggunakan Bus, di mana tiket dapat dibeli di ATM, dengan memilih rute yang di tuju. Tiket di jual untuk keperluan tiap jam, harian, mingguan, dan bulanan.
Kota Jenewa merupakan kota terpadat kedua di Swiss, dengan populasi penduduk lebih dari  180,000 jiwa. Kota ini menjadi salah satu kota yang paling  di kenal, karena beberapa organisasi internasional menempatkan kantor utamanya di sini, seperti Palang Merah Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Hak Asasi Manusia, Organisasi Buruh Dunia, Dewan Gereja Sedunia, dan lainnya.
image
Selain itu untuk daya tarik wisata, Jenewa memiliki danau Jenewa yang indah, di mana pada salah satu sudut danaunya terpasang Water Fountain (Jet d’eau), yaitu air mancur yang memancarkan  air ke udara, dan pancaran air tersebut sampai saat ini mencapai   140 m.   Kita dapat menikmati Water Fountain ini sambil santai dari tepi danau baik siang hari dan lebih memberikan suasana romantis bila dilihat pada malam hari, dengan tebaran lampu sorot aneka warna. Air mancur ini dapat dilihat dari pinggiran danau  Lake of Geneve. Danau Jenewa dan pancuran air tersebut menjadi salah satu simbol kota Jenewa.  Kawasan sekitar danau Genewa menjadi ramai pada akhir pekan, di mana banyak warga dan turis  duduk santai di bangku yang tersedia di tepi danau.
image
Lokasi lainnya yang perlu dikunjungi adalah Katedral Santo Petrus, yaitu bangunan gereja yang telah ditempati setidaknya sejak abad ke-4.  Gereja tersebut terletak tidak jauh dari Danau Genewa.  Katedral Santo Petrus di Jenewa dikenal sebagai gereja tempat John Calvin memberikan inspirasi melalui khotbah-khotbah selama pertengahan abad ke-16. Gereja ini merupakan arsitektur Romawi, yang telah diberi sentuhan Gothic dengan fasad neoklasik, dan bentuk bangunan seperti itu masih mendominasi bangunan di pusat kota Swiss lainnya. Memasuki Gereja, maka kita dapat melihat berbagai ornamen yang tergambar pada dinding dan kaca hias yang menempel di beberapa sudut dinding.  Katedral Romawi pertama di situs ini dibangun pada sekitar tahun 1000. Sedangkan konstruksi bangunan yang ada saat ini mulai dibangun pada tahun 1160 dan berlangsung selama 150 tahun, di mana saat itu arsitektur Romawi telah memperoleh sentuhan Gothik. Kemudian Chapelle des Macchabees ditambahkan pada tahun 1397.
clip_image004
Daya tarik kota Geneva lainnya yang jangan dilewati untuk dikunjungi tentu saja Geneva Flower Clock, berlokasi di Jardin Anglais (English Garden). Lokasi jam bernuansa taman dan bunga aneka warna, terletak tidak jauh dari  Lake Geneva, lokasi jam ini mengingatkan penulis ketika berada di Kota Edinburgh yang juga memiliki hal yang hampir sama. Lokasi jam bernuansa taman bunga tersebut dibuat sejak 1955, jam ini merupakan sebuah simbol yang menggabungkan teknologi kemampuan Swiss dalam membuat jam dengan seni penataan taman serta lingkungan. Lokasi sekitar jam ini menjadi salah satu taman yang selalu menjadi pusat perhatian kunjungan para turis untuk santai, dan biasanya di sekitar lokasi pada kesempatan tertentu menjadi tempat pertujukan  seni dan budaya.
Objek wisata lainnya yang menarik adalah menyusuri Lake Geneva dan sungai Rhone.  Untuk keperluan tersebut dari tepi danau Jenewa kapal yang dapat membawa kita berwisata di sekitar danau atau lebih jauh lagi ke kota Lausane kota lainnya di Swiss. Di perjalanan kita akan menemukan banyak hal tentang keindahan pegunungan Alps, keindahan tepi danau dan sungai yang bersih dan biru, dan kehidupan pedesaan yang sejuk dengan perkebunan anggur, padang ternak, bangunan dengan arsitektur yang masih asli, dan setiap waktu kita dapat menyaksikan beberapa burung yang terbang menukik ke danau menerkam mangsa. Kita juga dapat menyaksikan aktivitas turis yang menikmati suasana danau dan pantai dengan berenang, berjemur, atau sekedar duduk santai. Wisata menyusuri Danau Jenewa dan Sungai Rhone merupakan pengalaman yang tak terlupa.

2. Taman Nasional Jerman


Heimbach, di taman nasional EifelBosan dengan hiruk-pikuk kota? Ingin mencari suasana lain yang lebih alami? Atau lebih mengenal alam sekaligus mengurangi stres? Atau berwisata aktif di alam bebas? Paling asyik jika berlibur ke taman nasional.
Ada 14 taman nasional di Jerman, dimana perlindungan alam menempati prioritas tertinggi. Habitat berharga bagi berbagai jenis tanaman dan hewan yang hampir punah mesti dilindungi. Akan tetapi hal ini tak berarti bahwa manusia tak boleh memasuki daerah ini.
Bagi mereka yang ingin merasakan suasana liburan lain ketika berada di Jerman, mungkin bisa mencoba berkunjungi ke taman-taman nasional ini. Walau kesannya tak sespektakuler taman nasional di tanah air. Sebagian sudah memiliki jalan khusus bagi hiker (pendaki) atau wanderer.
Kami sendiri sudah pernah mengunjungi beberapa di antaranya, yakni Harz, Niedersächsichses Wettenmeer, dan Eifel. Ini dia daftar taman nasional Jerman :
1. Schleswig-Holsteinisches Wattenmeer
Daerah yang dilindungi bermula di depan Mercusuar Westerhever. Taman nasional di pantai barat negara bagian Schleswig Holstein ini punya ritme kehidupan sendiri. Antara perbatasan dengan Denmark di utara dan muara Sungai Elba di selatan, pasang surut menentukan roda kehidpan alami di sana. Pulau-pulau kecil di dekatnya serta pulau Halligen sebenarnya tak masuk dalam daerah lindung, tapi tak berpenghuni. Taman nasional ini mulai dilindungi sejak tahun 1985, untuk melindungi berbagai jenis burung.
2. Niedersächsisches Wattenmeer
Setahun setelah pantai barat Schleswig Holstein, sebagian besar pantai negara bagian Niedersachsen juga dilindungi. Termasuk pulau-pulau di Ostfriesland  dan daerah Watt antara muara Sungai Ems dan Elba. Kepentingan sektor ekonomi dan wisata diselaraskan dengan kepentingan alam disini. Di daerah yang dilindungi, misalnya, tak boleh dibangun kincir angin dan penangkapan ikan juga dibatasi.
3. Hamburgisches Wattenmeer
Pulau Neuwerk dan daerah tak berpenghuni Scharhörn dan Nigehörn dilindungi sejak tahun 1990, dan merupakan bagian dari Hamburg yang jaraknya sekitar 100 kilometer dari sini. Walau kedua Wattenmeer yakni Schleswig Holstein dan Niedersachsen telah ditetapkan sebagai cagar alam oleh Unesco, Hamburg tak terlalu peduli akan hal ini. Sebab tambahan gelar perlindungan kurang baik bagi sektor pelabuhan Hamburg.
4. Jasmund
Taman nasional di Pulau Rügen adalah daerah lindung terkecil di negeri ini, tapi salah satu yang paling terkenal. Titik tertingginya adalah Königsstuhl setinggi 118 meter. Selain bebatuan kapurnya serta lereng sepanjang 500 meter dekat pantai, hutan Höhenrücken der Stubnitz juga masuk daerah perlindungan. Taman nasional ini ditetapkan tahun 1990, segera setelah kedua Jerman bersatu. Agar keindahan alam daerah ini tak rusak oleh sektor wisata.
5. Vorpommersche Boddenlandschaft
Boddenlandschaft (lansekap laguna raksasa) selalu berubah akibat pengaruh alam : tebing, pantai berpasir, tanjung dan paya-paya selalu berubah akibat pengaruh angin dan air laut. Taman nasional ini terbentang dari tanjung Darß-Zingst hingga tepi barat Pulau Rügen. Dari September sampai November sekitar 10 ribu burung jenjang mampir kemari dalam perjalanan dari utara menuju selatan, mencari makan untuk mengumpulkan energi sebelum melanjutkan perjalanan. Sebagian burung juga bertelur di sini.
6. Müritz
Lempeng danau Mecklenburg terdiri dari kanal, paya-paya dan banyak danau. Danau Müritz adalah yang terluas di utara Jerman. Di darah lindung seluas 322 kilometer persegi, terdapat lebih dari 100 danau. Taman nasional luas ini sangat menarik bagi wisatawan aktif : dengan lintasan sepeda dan wandering sepanjang 650 kilometer. Beberapa danau dan sungainya juga terbuka bagi tur dayung.
7. Unteres Odertal
Taman nasional ini terletak di timur laut negara bagian Brandenburg, berbatasan langsung dengan Polandia. Satu-satunya taman nasional berbentuk lembah di Jerman. Untere Odertal terkenal akan dunia burung. Lebih dari 200 ribu burung datang kemari selama musim gugur hingga awal tahun.
8. Eifel
Hutan, sungai kecil dan lembah mendominasi taman nasional termuda di Jerman. Baru tahun 2004 Eifel menjadi kawasan lindung. Taman nasional di pinggir daerah padat negara bagian Nordrhein-Westfalen ini adalah tempat favorit untuk pendaki. Misalnya rute sepanjang 313 kilometer bernama Eifelsteg. Ada motto khusus bagi pendaki jarak jauh : Dimana tebing dan air menemanimu, melalui tempat-tempat bernama Hohe Venn, Rurtal, Taman nasional Eifel, Vulkaneifel dan Eifel Selatan.
9. Harz
Hingga tahun 2006 ada dua areal lindung di daerah ini : Di negara bagian Sachsen-Anhalt bernama Hochharz dan di negara bagian Niedersachsen bernama Taman Nasional Harz. Setelah keduanya bersatu, maka perlindungan kehidupan alam di lahan seluas 25 ribu hektar ini menjadi lebih efektif. Bagi pecinta kereta api tua, bisa menjajal Schmalspurbahn antara Wernigerode, Nordhausen, Drei Ahnen Höhe dan der Brocken.
10. Kellerwald-Edersee
Salah satu hutan tanaman Buchen (Fagus silvatica) tertutup terluas ini menjadi taman nasional sejak tahun 2004. Areal antara kota Kassel dan Marburg ini dulunya adalah tempat berburu para bangsawan. Sebenarnya sudah sejak tahun 1980 daerah di utara negara bagian Hessen ini dijadikan kawasan lindung, namun banyak masyarakat menolak kala itu.
11. Hainich
Sebuah hutan rimba ada di tengah-tengah negara bagian Thuringen. Hainich adalah hutan pohon berdaun terluas di Jerman. Keadaan hutan meski dimanfaatkan oleh manusia, masih relatif alami. Banyak jenis kepik dan burung dapat hidup tanpa diganggu di sini. Juga bermacam jenis jamur.
12. Sächsische Schweiz
Di tenggara negara bagian Sachsen, antara Dresden dan perbatasan dengan Republik Ceko, terbentang salah satu taman nasional terkecil negeri ini. Tapi tak kalah mengagumkan : dengan ngarai dan tebing memesona. Salah satu tempat paling sering dikunjungi di taman nasional ini adalah Bastei, tebing setinggi 190 meter dimana orang bisa melihat lembah Sungai Elba.
13. Bayerischer Wald
Ditetapkan sebagai kawasan lindung pada tahun 1970, sehingga taman nasional tertua di republik ini. Sembilan puluh delapan persennya tertutup hutan. Pohon-pohon dibiarkan saja mengikuti daur hidupnya. Pohon yang telah mati dbiarkan begitu saja sebagai tempat hidup berbagai serangga.
14. Berchtesgarden
Königsee, ALmen dan Watzmann termasuk dalam taman nasional terbesar ketiga di Jerman, yang ditetapkan sebagai kawasan lindung sejak tahun 1978. Sebelaumnya banyak terjadi perdebatan di sini, bahwa perlindungan alam bisa menyebabkan keterbatsan sektor pariwisata dan ekonomi. Di Königsee, danau sedalam hingga 190 meter perahu-perahu bermotor listrik berjalan hampir tanpa suara.

Sakura, Keindahan dari Jepang

JEPANG merupakan salah satu negara terkemuka di Asia. Selain karena kemajuan teknologi dan capaian ekonominya, mantan tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Korea ini juga ternama karena pesona alamnya, tak terkecuali bunga-bungaannya. Jepang mempunyai satu jenis bunga yang kesohor hingga ke mancanegara dan sudah sangat identik dengan negara tersebut, yaitu sakura.
Sakura memang bunga yang sangat dicintai dan dibanggakan masyarakat Jepang. Ia bahkan menjadi simbol nasional bangsa ini. Para petinggi negara, misalnya, sering menggunakan lambang sakura sebagai label pin pada jas mereka. Bunga sakura juga menjadi desain yang muncul dalam berbagai kerajinan khas Jepang, seperti kimono, yukata, kipas, dan banyak lagi.
Dari kejauhan, bunga sakura tampak agak putih. Sesungguhnya warna bunga ini adalah merah, tapi sangat muda. Sakura mempunyai lima kelopak dan sangat kecil sehingga sulit dinikmati keindahannya secara sendiri-sendiri. Keindahan sakura terletak pada jumlahnya yang sangat banyak memenuhi kanopi pohon dan mekar bersamaan.
Di Jepang, mekarnya sakura menandai awal musim semi. Di ibu kota negara ini, Tokyo, ada beberapa tempat untuk melihat sakura pada awal musim semi. Yang paling populer adalah di sekeliling Istana Raja, Imperial Park yang dikelilingi dengan danau buatan yang indah, Hanzo-bori. Cabang-cabang pohon sakura yang sarat dengan bunga menjuntai dan menjulur ke atas air danau, menimbulkan bayang-bayang yang indah. Di bawah-bawah pohon sakura biasanya muncul pula bunga-bunga kecil berwarna kuning yang membuat suasana tambah cantik.
Taman Ueno --tidak jauh dari stasiun kereta Ueno-- adalah tempat lain untuk menikmati sakura. Kalau di Imperial Park pengunjung tidak boleh menggelar tikar untuk piknik dan makan, di Ueno hampir semua pengunjung datang justru untuk piknik. Jika kita tidak membawa makanan dari rumah, di tempat ini cukup banyak terdapat kedai 7-Eleven, yakni kedai-kedai kecil untuk membeli o-bento (makanan dalam kotak).
Mayoritas orang Jepang tidak melewatkan kesempatan setahun sekali berpiknik di bawah naungan sakura. Orang Jepang menyebut kegiatan itu sebagai hana-mi (menonton bunga). Sekalipun bunga sakura sudah mulai mekar pada akhir Maret, biasanya baru pada minggu kedua April diselenggarakan festival sakura yang berarti tumpah-ruahnya masyarakat ke tempat-tempat konsentrasi bunga sakura.
Di samping itu, terdapat juga tradisi di kalangan para petani Jepang, yaitu melakukan upacara minum sake di bawah naungan kanopi bunga sakura. Upacara ini diharap akan menghasilkan panen yang baik pada tahun yang berjalan. Orang Jepang juga percaya bahwa pohon sakura adalah pagar antara Tuhan dan manusia. Oleh karena itu, melakukan hana-mi juga merupakan ritual keagamaan.
Di Amerika
Jika kita berpikir sakura hanya ada di Jepang, ternyata kurang tepat. Sakura tidak hanya tumbuh di Jepang. Pada tahun 1912, Wali Kota Tokyo menghadiahkan 3.000 bibit pohon sakura kepada Wali Kota Washington DC untuk ditanam di ibu kota Amerika Serikat tersebut sebagai lambang persahabatan Amerika-Jepang. Pohon sakura ini kemudian ditanam di sepanjang sisi utara Sungai Potomac, khususnya di Taman Potomac Barat. Orang Amerika menamai sakura sebagai cherry blossom.
Sejak tahun 1961, pada awal musim semi, di Washington DC selalu diselenggarakan "Japanese Cherry Blossom Festival". Selama sehari penuh diselenggarakan parade, bazar, dan berbagai acara kebudayaan lainnya. Bazar yang disebut "Sakura Matsuri" itu biasanya diselenggarakan di 12 th. Street, antara Constitution Avenue dan Pennsylvania Avenue. Setelah menonton parade pada pagi hari, pengunjung biasanya akan membanjiri bazar yang merupakan ajang membeli makanan dan suvenir, di samping juga merupakan tempat diselenggarakannya berbagai atraksi seni-budaya.
Pada 1968, Jepang menghadiahkan lagi 3.800 batang pohon sakura kepada Washington DC. Lucunya ketika beberapa taman sakura di Jepang terkena bencana banjir, para botanis Jepang datang ke Washington DC untuk mencangkok pohon sakura jenis Yoshino yang memang khas itu.
Kini sakura tidak hanya tumbuh di Washington DC, tetapi telah menyebar ke berbagai negara bagian Amerika Serikat. Di Central Park, New York, banyak pohon sakura. Demikian pula dengan negara bagian lainnya, seperti Seattle. Di Amerika, bunga dari Negeri Matahari Terbit ini biasanya hadir di kawasan-kawasan eksekutif.
Satu hal yang patut dicontoh dari Jepang, ketika mereka memiliki sesuatu yang khas dan mereka bangga karenanya, mereka tidak sekadar berhenti pada kebanggaan. Mereka berusaha keras agar sesuatu itu tetap berkembang dan terpelihara. Itulah yang terjadi pada sakura
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar